Jumat, 13 Januari 2012

SEMUANYA MILIK ALLAH




“Ibu”..semua tahu ia adalah orang yang melahirkan aku,..Bila aku sakit orang yang paling risau ibu, saat ingin bepergian orang paling sibuk ibu, dan yang selalu menyediakan makanan kesukaanku juga ibu, dia adalah sosok dimana tempat aku berkeluh kesah, dimana tempat aku mengadu,..”Teman”.. Mari sejenak kita renungkan..dan pernahkah kita sadar..

AKU.. Bila aku senang orang yang aku cari pasanganku , Bila sedih hanya ibu yang mampu menampungnya,..Bila mendapat keberhasilan aku ceritakan dengan pasanganku Dan Bila gagal aku ceritakan pada ibu,..Bila bahagia aku peluk erat pasanganku..Bila berduka aku peluk erat ibuku,..Bila ingin berlibur aku bawa pasanganku Dan bila sibuk aku cari ibu untuk membantuku..Bila menyambut valentine aku beri hadiah pada pasanganku Dan Bila hari Ibu hanya mengucapkan ”selamat hari ibu” bahkan ada yang tidak sama sekali.

Entah kapan kita bisa selalu ingat ibu disaat kita bahagia..entah kapan memberikan hadiah untuk ibu yang selalu memberikan kasih sayang..jika kita sudah selesai belajar dan bekerja masih ingatkah kita pada ibu..”tidak banyak yang ibu inginkan” Hanya menyapa ”ibu”.. cukuplah membuat ia bahagia..Berderai atau mungkin menangis bila kita mendengarnya..Tapi kalau ibu sudah tiada’..ibu… rindu ibu.. rindu sekali…

Berapa banyak yang sanggup menyuapi ibunya….
Berapa banyak yang sanggup mencuci muntah ibunya…..
Berapa banyak yang sanggup menggantikan alas tidur ibunya…..
Berapa banyak yang sanggup membersihkan najis ibunya…… .
Berapa banyak yang sanggup berhenti kerja untuk menjaga ibunya…..
dan akhir sekali berapa banyak yang men-DOA-kan ibunya…..

Setelah membaca.. tolong sisihkan sedikit pulsamu untuk menelpon ibu dan membuang egomu atas dasar kelalaian dan kesalahan yang kita buat tanpa kita sadari..dan barkata :.”aku sayang ibu”…dengan itu kamu sudah membuat ia sangat bahagia serta mengobati lukanya yang kita tidak sadari.. ^_^

Bismillahirr Rahmanirr Rahim ...

Ada seorang wanita sukses dan sholehah bernama Salma.
Dia mempunyai keluarga yang sangat berbahagia dengan suami dan 4 orang anaknya.
Dia cantik berhiaskan jilbabnya, rajin beribadah dan berakhlaq mulia.
Dia juga seorang pengusaha garmen yang berhasil.
Dari keberhasilannya dia sudah membangun masjid.
Dan panti asuhan dengan 150 anak yatim di dekat rumahnya.
Dia tidak pernah terlihat sedih, bahkan ketika anak bungsunya meninggal.

Ada seorang temannya yang bernama Zahrah selalu memperhatikannya, dan bertanya kepadanya:

”Jeng, saya sangat kagum pada Kamu.”

”Kamu itu sangat rajin ibadah, dari sholat wajib, baca quran, puasa sunnah, sholat malam, sholat dluha, selalu tersenyum ramah dan baik kepada setiap orang.”

”Kamu juga mempunyai keluarga yang berbahagia, sabar memberi pelayanan kepada suami dan membimbing dan menyayangi anak-anakmu.”

”Kamu juga seorang pengusaha yang sukses, bisa membangun masjid dan mempuanyai panti asuhan dengan biaya dari usahamu.”

”Jeng...saya ingin seperti kamu, memakai jilbab, rajin ibadah, berakhlaq mulia, punya keluarga yang sangat bahagia, dan sukses dalam usaha...”

”Bahkan waktu perusahaan kamu dibobol maling dan anak bungsu kesayangan kamu meninggal...saya lihat kamu sangat tenang sekali.”

”Kalau boleh tahu Apa KUNCI dari semua itu Jeng...?

Salma tersenyum mendengar penuturan dan pertanyaan Zahrah, kemudia menjawab:

” Zahrah sahabatku....sebenarnya setiap manusia yang memahami dan mengakui Allah sebagai TUHAN harusnya bisa seperti itu..”

” Hanya kebanyakan manusia tidak memahami dan mengakui Allah sebagai TUHAN.”

”Maksudnya Jeng...?”

”Mereka tahu Allah adalah Tuhan Sang PENCIPTA, tetapi kadang tidak memahami bahwa karena SEMUANYA adalah CIPTAAN Allah dan atas KUASANYA berarti SEMUANYA adalah MILIK Allah dan mereka tidak mengakuinya.”

”Saya memakai jilbab....karena rambut saya BUKAN MILIK SAYA SENDIRI, tetapi MILIK Allah.... dan Allah memerintahkan untuk menutupnya di depan orang yang bukan mahram.”

”Saya sholat, puasa, haji, berusaha berbuat baik kepada semua orang....karena DIRI SAYA BUKAN MILIK DIRI SAYA SENDIRI....sehingga saya bebas semau saya....tetapi DIRI SAYA MILIK ALLAH ...saya harus mengikuti semua aturan-aturan-Nya.”

”Saya bersabar melayani suami saya dan mendidik dan menyayangi anak-anak saya walaupun saya sibuk dengan usaha saya.... karena suami dan anak saya BUKAN MILIK SAYA....tetapi MILIK Allah yang diamanahkan kepada saya.”

”Saya mempunyai usaha yang berhasil....bukan karena saya hebat.....tetapi karena Allah telah membukakan pintu rizqi untuk saya....dan itupun MILIK Allah....saya hanya diberi amanah saja.”

”Dan saya mempunyai anak bungsu yang sangat saya sayangi....itupun MILIK Allah....saya tidak berhak menahannya waktu diambil oleh-Nya....karena itu BUKAN MILIK SAYA....dan Allah masih memberikan 3 anak yang lain serta PINJAMAN-PINJAMAN-NYA YANG LAIN ....YANG SANGAT BANYAK...”

Zahrah termenung .... dan tak terasa butiran-butiran air matanya jatuh dan menangis sambil memeluk Salma... ” Selama ini saya tahu Allah sebagai Tuhanku....tetapi saya tidak paham bahwa SEMUANYA ADALAH MILIKNYA....Kita tidak mempunyai apapun di dunia ini...dan saya sering TIDAK MENGAKUI bahwa Allah adalah PEMILIK SEGALANYA.”

”Benar Zahrah ....dan kita berkewajiban mensyukuri semua nikmat PINJAMAN dari ALLAH.

Allah berfirman dalam QS Ibrahim ayat 7: "Dan (ingatlah ), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

INNAA LILLAAHI WA INNAA ILAIHI RAAJI’UUN

”SESUNGGUHNYA KITA ADALAH MILIK ALLAH DAN KITA SEMUANYA AKAN KEMBALI KEPADANYA”

Sumber : hikmahbermakna.blogspot.com

Silakan saudara-saudariku terkasih yang mau share atau co-pas, dengan senang hati. Semoga bermanfaat. Semoga pula Allah Ta'ala berikan pahala kepada yang membaca, yang menulis, yang menyebarkan, yang mengajarkan dan yang mengamalkan… Aamin, Aamiin, Aamiin ya Alloh ya Rabbal’alamin …

Semoga Bermanfaat
Salam Santun Ukhuwah Karena-NYA

Referensi Lainnya : http://kembanganggrek2.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar